Rabu, 06 Januari 2010

Dampak Dan Tanggapan Adanya Sekolah Gratis




        Saya kira tidak ada yang namanya sekolah gratis seperti yang diiklankan di TV. Maksudnya contohnya saja di Bali, sekolah negeri katakanlah tidak membayar SPP tapi ada pembayaran SBI atau keringanan untuk membayar iuran yang berasal dari bantuan pemerintah, mengambil dari dana yang lain. Pada intinya, bisa saja iuran – iuran ini nantinya justru akan memberatkan para siswa.
       Apa tidak mungkin ada program sekolah gratis ini? Mungkin saja, tetapi memang harus melalui pengkajian yang benar-benar serius dan penuh pertimbangan matang mengenai anggaran Pemda, misalnya secara Otonomi, Pemda harus mempersiapkan untuk hal ini. Karena saya yakin pendidikan merupakan sumber terbesar. Semakin tinggi taraf hidup masyarakat itu dikarenakan kualitas pendidikan yang cukup bagus dan semakin baik.
Wajar (Wajib Belajar) 9 thn ini dimaksudkan agar anak-anak usia mulai 9-12 tahun tetap menuntaskan sekolah hingga 9 tahun sampai SMP.
          Dampak riil dari dikumandangkannnya sekolah gratis dimana-mana namun pada kenyataannya tidak sesuai seperti yang diiklankan membuat masyarakat kecewa, sehingga tidak lagi percaya ataupun simpati terhadap para pejabat.
         Jadi menurut saya, lebih baik SD, SMP, itu tidak ada yang namanya sekolah swasta kalo memang pemerintah telah siap dan benar-benar mampu untuk membiayai program ini sehingga membantu meringankan masyarakat menengah ke bawah. Kalaupun ada, itu hanya sekolah swasta bertaraf internasional.
Jadi program sekolah gratis ini bisa terlaksana dengan baik dan maksimal selama ada pengkajian tentang besarnya anggaran pemerintah untuk mendukung program ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk pengisian Komentar dimohon untuk menulis komentar yang tidak mengandung UNSUR SARA

 
Mitra Konsumen Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template