Media Online Mitra Konsumen "Cerdaskan Anak Bangsa"
Mitra Konsumen- Rumah Sakit Islam Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten diduga turut serta ‘meloloskan’ penipuan yang memakan korban ribuan masyarakat Jawa Tengah. Rumah Sakit ini kebanjiran job dari CV. Dhani Jaya Klaten yang diduga siluman penipu tenaga kerja
Rumah Sakit Islam Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten tergolong bagus dalam pelayanan jasa kesehatan di kota Candi Prambanan ini. Pelayanan jasa dibidang general check up yang akurat, mudah, tepat, cepat, ekonomis dan profesional bukanlah slogan belaka.
Dengan daftar menu Medical Check up yang beragam, pengguna jasa MCU dapat memilih type A dengan tarif Rp. 550.000, type B Rp. 335.000 dan type C untuk prakerja Rp. 125.000.
Hingga Rumah Sakit Islam Klaten kebanjiran job dari CV. Dhani Jaya Klaten yang diduga siluman dan melakukan penipu terhadap pencari tenaga kerja. Diperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang telah tes medical di RSI Klaten.
Duga ini di perkuat dengan ribuan tenaga kerja yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah yang datang ke Klaten. Untuk melakukan medical check up di RSI Klaten yang sebelumnya telah ditentukan oleh Arifin Dalius selaku Direktur CV. Dhani Jaya sebagai pemberi job. General Check Up type C dengan tarif Rp. 125.000 ditarik oleh Arifin Dalius bos CV, Dhani Jaya Rp. 500.000 untuk tahap pertama dan Rp. 300.000 untuk tahap kedua.
Saat Mitra Konsumen berusaha mencari keterangan ke RSI Klaten belum didapat keterangan yang signifikan. Direksi RSI Klaten tidak berkenan untuk ditemui.
Humas RSI Klaten menjelaskan MCU ribuan orang tenaga kerja sebelumnya telah mengadakan MOU antar CV. Dhani Jaya dan RSI Klaten.
Hestin Maha Rani bagian pemasaran RSI Klaten saat di jumpai Mitra Konsumen mengatakan bahwa order MCU sebanyak tidaklah menyalahi aturan.
“Ini tidak menyalahi aturan Mas, dan kita ada MOUnya,”ujar Hestin. Namun setelah diterangkan Mitra Konsumen bahwa diduga telah terjadi penipu Hestin agak kaget dan sambil menunjukkan MOU Medical.
“Saya justru tidak tahu kalau ini ada unsur penipuan dan apakah betul dari sekian ribu orang tidak ada yang diberangkatkan? “tanya Hestin
Endang SE menambahkan “siapapun yang datang akan kami layani, dan soal order MCU dari CV Dhani Jaya tidak ada masalah, bagi kami pembayaran beres.
Namun sangat disayangkan kurangnya kepedulian pihak RSI Klaten atas surat ijin penunjukkan dari Dinas Tenaga Kerja atau rekomendasi Pemda setempat hingga mengakibatkan kerugian pada masyarakat
Jasa kesehatan MCU yang dilaksanakan di RSI Klaten dilakukan oleh ribuan orang yang bertujuan mendapat pekerjaan. Namun yang terjadi mereka menjadi korban penipuan yang diduga terjadi dengan adanya konspirasi jahat untuk mencari keuntungan.
Masyarakat yang jumlahnya ribuan membayar biaya MCU dari kantong mereka sendiri tapi pihak RSI Klaten menutup mata dengan dalih telah memiliki MOU yang mana pembayarannya dari pemberi order.
Menurut informasi yang Mitra Konsumen terima jumlah pengguna jasa MCU ada 3.382 orang, dari jumlah tersebut 30 orang dimasukkan dalam tipe A dengan tarif Rp.550.000.
Selebihnya yaitu 3.352 orang masuk tipe C plus dengan tarif Rp.165.000, diperkirakan pendapatan yang diterima RSI Klaten mencapai Rp 565.580.000. Jumlah peserta MCU dari Kabupaten Demak 801 orang, Jepara 110 orang Purwodadi 174 orang, Cilacap 793 orang, Pemalang 392 orang, Klaten 360 orang dan menurut sumber lain masih banyak dari kota-kota lain.
Sah-sah saja RSI Klaten sebagai salah satu layanan jasa kesehatan menerima jasa medical massal dari pihak manapun. Akan tetapi jika ribuan orang datang dari luar kabupaten untuk melakukan MCU mengapa tidak berusaha koordinasi minimal bertanya pada instansi terkait, atau mengecek terlebih dahulu kegunaan MCU tersebut.
“Semestinya RSI Klaten tidak asal terima order, jangan yang penting dapat uang, lagian penghentian medical bisa saja dihentikan karena MOU hanya 1.200 orang, kok bisa diteruskan hingga 3.382 orang, ada apa ini,”Ujar Ahmad seorang calon tenaga kerja yang merasa ditipu.
Salah seorang peserta MCU dari Purwodadi berucap “Saya ikut MCU di RSI Klaten dengan tujuan bisa bekerja di proyek Cepu BIE, takrewangi utang-utang (hutangpun saya lakukan) agar bisa membayar biaya MCU di Klaten teman-teman bahkan ada yang jual kambing demi bisa ikut MCU di RSI Klaten, tutur Yasmin dari Purwodadi.
Bahkan diperoleh informasi masih banyak pelamar yang terlilit hutang untuk bisa membayar MCU dan kebigungan sebab tidak ada realisasi pekerjaan yang dijanjikan.
Sementara beberapa peserta dari Jepara dan Demak kompak berharap kiranya pihak RSI Klaten mempunyai kebijaksanaan dan kepedulian. Untuk dapat mengembalikan dana yang telah digunakan membiyai MCU tersebut.
“Kami berharap pihak RSI Klaten mau mengembalikan uang kami dan mudah-mudahnya para pengurus RSI Klaten dilimpahkan ridho oleh Nya” kata Sidik dari Jepara.
Namun apakah pihak rumah sakit mau mengembalikan uang para tenaga kerja tersebut. Benarkah RSI Klaten Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten tidak mengetahui sejak awal bahwa ribuan orang yang datang untuk MCU adalah merupakan korban penipuan tenaga kerja CV. Dhani Jaya. (P21/Ad)
Rumah Sakit Islam Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten tergolong bagus dalam pelayanan jasa kesehatan di kota Candi Prambanan ini. Pelayanan jasa dibidang general check up yang akurat, mudah, tepat, cepat, ekonomis dan profesional bukanlah slogan belaka.
Dengan daftar menu Medical Check up yang beragam, pengguna jasa MCU dapat memilih type A dengan tarif Rp. 550.000, type B Rp. 335.000 dan type C untuk prakerja Rp. 125.000.
Hingga Rumah Sakit Islam Klaten kebanjiran job dari CV. Dhani Jaya Klaten yang diduga siluman dan melakukan penipu terhadap pencari tenaga kerja. Diperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang telah tes medical di RSI Klaten.
Duga ini di perkuat dengan ribuan tenaga kerja yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah yang datang ke Klaten. Untuk melakukan medical check up di RSI Klaten yang sebelumnya telah ditentukan oleh Arifin Dalius selaku Direktur CV. Dhani Jaya sebagai pemberi job. General Check Up type C dengan tarif Rp. 125.000 ditarik oleh Arifin Dalius bos CV, Dhani Jaya Rp. 500.000 untuk tahap pertama dan Rp. 300.000 untuk tahap kedua.
Saat Mitra Konsumen berusaha mencari keterangan ke RSI Klaten belum didapat keterangan yang signifikan. Direksi RSI Klaten tidak berkenan untuk ditemui.
Humas RSI Klaten menjelaskan MCU ribuan orang tenaga kerja sebelumnya telah mengadakan MOU antar CV. Dhani Jaya dan RSI Klaten.
Hestin Maha Rani bagian pemasaran RSI Klaten saat di jumpai Mitra Konsumen mengatakan bahwa order MCU sebanyak tidaklah menyalahi aturan.
“Ini tidak menyalahi aturan Mas, dan kita ada MOUnya,”ujar Hestin. Namun setelah diterangkan Mitra Konsumen bahwa diduga telah terjadi penipu Hestin agak kaget dan sambil menunjukkan MOU Medical.
“Saya justru tidak tahu kalau ini ada unsur penipuan dan apakah betul dari sekian ribu orang tidak ada yang diberangkatkan? “tanya Hestin
Endang SE menambahkan “siapapun yang datang akan kami layani, dan soal order MCU dari CV Dhani Jaya tidak ada masalah, bagi kami pembayaran beres.
Namun sangat disayangkan kurangnya kepedulian pihak RSI Klaten atas surat ijin penunjukkan dari Dinas Tenaga Kerja atau rekomendasi Pemda setempat hingga mengakibatkan kerugian pada masyarakat
Jasa kesehatan MCU yang dilaksanakan di RSI Klaten dilakukan oleh ribuan orang yang bertujuan mendapat pekerjaan. Namun yang terjadi mereka menjadi korban penipuan yang diduga terjadi dengan adanya konspirasi jahat untuk mencari keuntungan.
Masyarakat yang jumlahnya ribuan membayar biaya MCU dari kantong mereka sendiri tapi pihak RSI Klaten menutup mata dengan dalih telah memiliki MOU yang mana pembayarannya dari pemberi order.
Menurut informasi yang Mitra Konsumen terima jumlah pengguna jasa MCU ada 3.382 orang, dari jumlah tersebut 30 orang dimasukkan dalam tipe A dengan tarif Rp.550.000.
Selebihnya yaitu 3.352 orang masuk tipe C plus dengan tarif Rp.165.000, diperkirakan pendapatan yang diterima RSI Klaten mencapai Rp 565.580.000. Jumlah peserta MCU dari Kabupaten Demak 801 orang, Jepara 110 orang Purwodadi 174 orang, Cilacap 793 orang, Pemalang 392 orang, Klaten 360 orang dan menurut sumber lain masih banyak dari kota-kota lain.
Sah-sah saja RSI Klaten sebagai salah satu layanan jasa kesehatan menerima jasa medical massal dari pihak manapun. Akan tetapi jika ribuan orang datang dari luar kabupaten untuk melakukan MCU mengapa tidak berusaha koordinasi minimal bertanya pada instansi terkait, atau mengecek terlebih dahulu kegunaan MCU tersebut.
“Semestinya RSI Klaten tidak asal terima order, jangan yang penting dapat uang, lagian penghentian medical bisa saja dihentikan karena MOU hanya 1.200 orang, kok bisa diteruskan hingga 3.382 orang, ada apa ini,”Ujar Ahmad seorang calon tenaga kerja yang merasa ditipu.
Salah seorang peserta MCU dari Purwodadi berucap “Saya ikut MCU di RSI Klaten dengan tujuan bisa bekerja di proyek Cepu BIE, takrewangi utang-utang (hutangpun saya lakukan) agar bisa membayar biaya MCU di Klaten teman-teman bahkan ada yang jual kambing demi bisa ikut MCU di RSI Klaten, tutur Yasmin dari Purwodadi.
Bahkan diperoleh informasi masih banyak pelamar yang terlilit hutang untuk bisa membayar MCU dan kebigungan sebab tidak ada realisasi pekerjaan yang dijanjikan.
Sementara beberapa peserta dari Jepara dan Demak kompak berharap kiranya pihak RSI Klaten mempunyai kebijaksanaan dan kepedulian. Untuk dapat mengembalikan dana yang telah digunakan membiyai MCU tersebut.
“Kami berharap pihak RSI Klaten mau mengembalikan uang kami dan mudah-mudahnya para pengurus RSI Klaten dilimpahkan ridho oleh Nya” kata Sidik dari Jepara.
Namun apakah pihak rumah sakit mau mengembalikan uang para tenaga kerja tersebut. Benarkah RSI Klaten Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten tidak mengetahui sejak awal bahwa ribuan orang yang datang untuk MCU adalah merupakan korban penipuan tenaga kerja CV. Dhani Jaya. (P21/Ad)
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk pengisian Komentar dimohon untuk menulis komentar yang tidak mengandung UNSUR SARA